Kamis, 04 Oktober 2012

Note 291 : bersuku bangsa


Qur'an Surat Al Hujurat / Surat ke 49,  ayat ke 13

يَا أَيُّهَا النَّاسُ 

إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ

 وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ

 لِتَعَارَفُوا 

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ 

 أَتْقَاكُمْ 

إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِير

Hai manusia, 

sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan 

dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku 

:

supaya kamu saling kenal-mengenal. 

:

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah 

ialah orang yang paling takwa diantara kamu.

:

 Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

*

وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا

Dan demikianlah  Kami menguji 

 بَعْضَهُم بِبَعْضٍ

sebahagian mereka dengan sebahagian mereka yang lain

* * *

 لِّيَقُولُوا

supaya mereka berkata

:

 أَهَٰؤُلَاءِ

" Inikah orang-orang yang 

 مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِم 

Allah telah menganugerahi atas mereka

مِّن بَيْنِنَا 

diantara kita "

* * *

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ 

(Allah berfirman)

:

" Tidakkah Allah lebih mengetahui

بِالشَّاكِرِينَ

tentang orang-orang yang bersyukur
 (kepada Allah ) ? "

@@@@@

Setiap suku atau bangsa mempunyai nilai-nilai baik yang sesuai dengan ridha Allah namun harus saling belajar

Allah menguji sebagian manusia dengan sebagian manusia yang lainnya,

Bisa jadi saling mengenal saling membagi dan saling mendapatkan sifat baik

Bisa jadi juga Allah jadikan seseorang sebagai ujian bagi yang lain


@@@@@

Bisa jadi karunia itu ada dengan sebab suatu hal
Misal : 

Si Fulan mempunyai sifat baik yaitu : 
Sifat baik mensyukuri dan menghargai keberadaan air

Bisa jadi sifat baiknya itu terbentuk 
karena Allah pernah mengujinya dengan kesulitan air, 

Perubahan sifat dan sikap ini yang menjadi tujuan ujian terhadap Fulan

sehingga sifat baik Fulan ini oleh orang sekitarnya terlihat sebagai anugerah Allah yang diberikan kepada Fulan

@@@@@

QS Ad Dluha ayat 3 sampai ayat 5

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik dari permulaan

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ 

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,

فَتَرْضَىٰ

 lalu (hati) kamu menjadi puas.

@@@@@

Dengan ujian Allah kepada manusia bukan berarti Allah benci kepadanya 

Tapi Allah bermaksud memperbaikinya agar terjadi perubahan 

dari sifat dan sikap awal yang tidak Allah ridhai 

menjadi sifat dan sikap akhir yang Allah ridha

Dan setelah bersifat dan bersikap baik maka Allah pasti akan memberikan karunia-Nya

Karunia Allah bisa jadi diberikan di dunia dan pasti diberikan di akhirat

Dan kelak hati manusia menjadi puas atas buah dari ujian Allah tersebut

@@@@@


أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

@@@@@

Ujian Allah atas meninggalnya orang tua
Jika manusia tersebut berlindung hanya kepada Allah maka Allah akan melindunginya

Ujian Allah atas kurangnya ilmu
Jika manusia tersebut minta petunjuk Allah maka Allah akan berikan petunjuk-Nya

Ujian Allah atas kekurangan 
Jika manusia tersebut minta kepada Allah, Maka Allah akan berikan kecukupan

Jadi akhir yang lebih baik 
hasil dari diberikan ujian 
adalah tujuan 
dari Allah memberikan ujian

@@@@@

Qur'an Surat Al An'aam / Surat ke 6 , ayat ke 53

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

*

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

 لَئِن شَكَرْتُمْ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, 

 لَأَزِيدَنَّكُمْ

pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, 

 وَلَئِن كَفَرْتُمْ

dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), 

 إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


(Qur'an Surat Al An'aam / Surat ke 6 , ayat ke 53

@@@@@



Sikap pertama atas ujian 
tetap usahakan untuk bersyukur, agar Allah menjadikan ujian itu sebagai sarana untuk menambah nikmat Allah dan bukan sebagai sarana azab

Dan dalam menghadapi ujian, dalam masa sebelum Allah memberikan kelapangan, sebelum Allah memberikan kemudahan maka sikap manusia adalah :

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), 
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,

Bersabarlah dan bersungguh-sungguhlah dalam mengerjakan urusan yang Allah perintahkan, dan berharaplah hanya ridha Allah, dan mintalah kepada Allah petunjuk sehingga Allah memberi tahu apa yang harus manusia lakukan dan Allah memberi tahu kesalahan apa yang harus diperbaiki

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. ( QS 93:7 )

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Maka dengan petunjuk Allah dan usaha manusia yang berusaha mengharap ridha-Nya menjadikan terbentuk suatu kondisi manusia baru : 
dengan ujian tersebut manusia yang 
awalnya belum mempunyai sifat baik, 
hasil akhir dari ujian itu manusia tersebut menjadi mempunyai mempunyai sifat baik

Sesudah perubahan sifat dan sikap akibat ujian tersebut, maka  karunia Allah akan datang dengan sendirinya, sebagai hadiah dari Allah atas kesabaran manusia tersebut dalam menjalani perbaikan, karena Allah itu bersifat Maha Syukur, Allah menghargai sekecil apapun niat dan usaha manusia untuk berubah menjadi lebih baik

Baru hanya Niat baik manusia saja Allah sudah berikan  pahala 1 derajat
Apalagi jika sudah dikerjakan perbaikan Maka Allah berikan pahala minimal 10 derajat

Maka yang awalnya dengan ujian tersebut manusia menjadi bingung, tapi dengan kesabaran manusia untuk berubah karena Allah maka Allah berikan :

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ

dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,

الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ

yang memberatkan punggungmu?




Karena itu dalam menghadapi ujian perbaikan dari Allah, manusia harus yakin akan janji Allah :

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

@@@

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), ( 15:98 )

@@@

Teruslah yakin bahwa ujian Allah adalah tanda sayang Allah terhadap manusia, untuk memperbaiki sifat dan sikap manusia sehingga 

@@@

Teruslah berbaik sangka dengan ujian Allah sampai batas waktu Allah

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). ( QS 15:99 )


Selasa, 02 Oktober 2012

Note 290 : Allah mengajarkan


Qur'an Surat Al Baqarah  / Surat ke 282

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ




يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا

 إِذَا 

تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ

 إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى

 فَاكْتُبُوهُ

=

Hai orang-orang yang beriman

apabila 

kamu bermu'amalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan

hendaklah kamu menuliskannya




@@@@@




وَلْيَكْتُب بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ


وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَن يَكْتُبَ

 كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ

 فَلْيَكْتُبْ

=

Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar

Dan janganlah penulis enggan menuliskannya 

sebagaimana Allah mengajarkannya

meka hendaklah ia menulis




@@@@@




 وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ

 وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ

 وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا

=

dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu )

dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya

dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya



@@@@@@




 فَإِن كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ

 سَفِيهًا

 أَوْ ضَعِيفًا

 أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَن يُمِلَّ هُوَ

:

 فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ

=

Jika keadaan orang yang berhutang itu :

lemah akalnya

atau lemah (keadaannya)

atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan

:

maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur




@@@@@




 وَاسْتَشْهِدُوا 

:

شَهِيدَيْنِ

 مِن رِّجَالِكُمْ


 فَإِن لَّمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ

 فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ


 مِمَّن تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ

=

Dan persaksikanlah dengan 


( 1 ) 

dua orang saksi 

dari orang-orang lelaki (di antaramu ) 


( 2 )

Jika tak ada  :  dua orang lelaki

Maka (boleh) :

seorang lelaki dan dua orang perempuan 


dari saksi-saksi yang kamu ridhai




@@@@




 أَن تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا

فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ

=

supaya jika seorang lupa

maka yang seorang mengingatkannya




@@@@@




وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا

 وَلَا تَسْأَمُوا أَن تَكْتُبُوهُ

صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا

 إِلَىٰ أَجَلِهِ

=

Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil

dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,

baik kecil maupun besar

sampai batas waktu membayarnya.




@@@@




 ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِندَ اللَّهِ

وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ

 وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا

=

Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah

dan lebih menguatkan persaksian 

dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu




@@@@@@@@@




إِلَّا

 أَن تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً

تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ

فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ

أَلَّا تَكْتُبُوهَا

=

(Tulislah mu'amalahmu itu),

Kecuali : 

jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu

Maka

 tidak ada dosa bagi kamu

( jika )  kamu tidak menulisnya




@@@@@@@@@




وَأَشْهِدُوا 

إِذَا تَبَايَعْتُمْ


وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ 


وَإِن تَفْعَلُوا

 فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ

=

Dan persaksikanlah 

apabila kamu berjual beli


dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan


Jika kamu lakukan (yang demikian )

Maka : 

 sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu.




@@@@@@@@@




 وَاتَّقُوا اللَّهَ

 وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ

=

Dan bertakwalah kepada Allah

Dan Allah mengajarmu




@@@@@@@@@




. وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

=

 dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.




Qur'an Surat Al Baqarah  / Surat ke 282