Rabu, 25 Mei 2016


πŸ’Note : 381 : musyawara : Ψ΄ΩˆΨ±Ω‰ πŸ’
 



πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’


Sumber : Kitab Suci Al Qur'an


Qur'an Surat Al Imran 


Surat ke 3 , Ayat ke 159


πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’






‎Ψ¨ِΨ³ْΩ…ِ Ω±Ω„Ω„َّΩ‡ِ Ω±Ω„Ψ±َّΨ­ْΩ…ٰΩ†ِ Ω±Ω„Ψ±َّΨ­ِΩŠΩ…ِ







πŸ’







فَΨ¨ِΩ…َΨ§ Ψ±َΨ­ْΩ…َΨ©ٍ Ω…ِّΩ†َ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah 






πŸ’





 Ω„ِΩ†Ψͺَ Ω„َΩ‡ُΩ…ْ
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. 







πŸ’






 ΩˆَΩ„َوْ ΩƒُΩ†Ψͺَ
Sekiranya kamu 






πŸ’






 ΩَΨΈًّΨ§ 
bersikap keras 






πŸ’







ΨΊَΩ„ِيظَ Ψ§Ω„ْΩ‚َΩ„ْΨ¨ِ 
lagi berhati kasar, 







πŸ’








Ω„َانفَΨΆُّوا
tentulah mereka menjauhkan diri 





πŸ’




 
Ω…ِΩ†ْ Ψ­َوْΩ„ِΩƒَ
dari sekelilingmu.







πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’









 ΩَΨ§ΨΉْفُ ΨΉَΩ†ْΩ‡ُΩ…ْ
Karena itu maafkanlah mereka ............. ( 1 )







πŸ’





 ΩˆَΨ§Ψ³ْΨͺَΨΊْفِΨ±ْ Ω„َΩ‡ُΩ…ْ 
mohonkanlah ampun bagi mereka ............. ( 2 ) 







πŸ’







وَΨ΄َاوِΨ±ْΩ‡ُΩ…ْ
dan bermusyawaratlah dengan mereka .................. ( 3 ) 







πŸ’





 Ωِي Ψ§Ω„ْΨ£َΩ…ْΨ±ِ
dalam urusan itu. 






πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’






 ΩَΨ₯ِΨ°َΨ§ ΨΉَΨ²َΩ…ْΨͺَ 
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, 





πŸ’






فَΨͺَوَΩƒَّΩ„ْ ΨΉَΩ„َΩ‰ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ِ
maka bertawakkallah kepada Allah. 






πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’





‎ Ψ₯ِΩ†َّ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡َ يُΨ­ِΨ¨ُّ 
Sesungguhnya Allah menyukai 

πŸ’





‎Ψ§Ω„ْΩ…ُΨͺَوَΩƒِّΩ„ِΩŠΩ†َ  
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.





πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’
Surah 3, Verse 159:
πŸ’πŸ’πŸ’πŸ’



πŸŒΎπŸ‚πŸŒΏπŸπŸŒ±πŸ πŸ€πŸ‡πŸπŸŒ½πŸπŸ‚πŸŒΏπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸƒπŸπŸπŸ€πŸŒ±πŸŸπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸ
πŸŒΎπŸ‚πŸŒΏπŸπŸŒ±πŸ πŸ€πŸ‡πŸπŸŒ½πŸπŸ‚πŸŒΏπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸƒπŸπŸπŸ€πŸŒ±πŸŸπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸ

Ilustrasi : 
Musyawara ( Ψ΄ΩˆΨ±Ω‰ )
Berlaku untuk Apapun lingkungan Kita : hubungan / hablum minannaas
Misalnya : Lingkungan kerja atau lingkungan warga atau lingkungan saudara atau lingkungan pertemanan : 
Maka bila Ada perbedaan pendapat 
Apa sebaiknya sikap yg diambil ?
Biasanya perbedaan pendapat berawal dari perbedaan persepsi akibat dari background / latar belakang yang berbeda 
Ambil lurusnya bahwa setiap orang merasa pendapatnya adalah untuk tujuan mulia kebaikan / kemaslahatan dengan persepsi masing2 sehingga masing2 merasa pendapatnya benar. 
Untuk sikapi dengan cara yang baik maka Allah ajarkan dalam Al Qur'an 
Berangkat dari keyakinan bahwa Allah telah merahmati kita dan dengan tujuan ingin tetap dalam rahmat Allah 
maka dari sini niat yang melandasi untuk tetap berlaku lemah lembut dalam menyelesaikan perbedaan pendapat ini. 
Karena bila dengan bersikap keras dan berhati kasar maka belum tentu ada solusi masalah 
dan yang terjadi hanyalah masing2 pihak menjauhkan diri 
karena semua merasa mempunyai pendapat yang benar. 
Oleh karena itu semua fihak harus mempunyai pemberangkatan yang sama bahwa : 
  1. Pendapat bisa jadi berbeda karena pengetahuan akan satu hal tersebut berbeda ( beda persepsi / beda cara pandang ). Oleh sebab itu langkah awal adalah : saling memaafkan dari perbedaan persepsi tersebut.
2. Bila yakin dengan kebenaran pendapat bahwa satu pendapat adalah haqqul yakin benar adanya : tidak berarti harus menjadikannya sebagai bahan untuk berselisih apalagi saling menyalahkan : Oleh sebab itu : Jangan lepas dari kita bergantung pada Allah : Bahwa saling memohonkan ampun kepada Allah bahwa bila pun ada beberapa kesalahan yg tdk terdeteksi dan di luar wilayah kekuasaan manusia, maka saling memohonkan ampun adalah sarana untuk cooling down sehingga suasana pengambilan keputusan berjalan dengan hati yang terpimpin oleh Allah SWT
3. Kemudian bermusyawarahlah : cepat ambil kata sepakat untuk kebaikan bersama dan keputusan musyawarah usahakan dalam koridor aturan Ridha Allah SWT ( karena berangkat dari niat karena Allah maka usahakan hasilnya pun dalam Ridha Allah )
4. Jika sudah diambil kata sepakat dan membulatkan tekad bahwa satu keputusan tersebut adalah yang terbaik dan dalam koridor jalan yang Allah Ridha maka langkah terakhir adalah : 
5. Bertawakal kepada Allah karena Allah menyukai orang2 yang bertawakkal kepada-Nya

Dalam satu hadits / riwayat Rasululah SAW : 
Bahwa tawakkal itu ibarat berusaha semaksimal mungkin kemudian bergantung diri kepada Allah dalam hasil akhirnya kemudian. Karena Untuk efek ke masa yang akan datang hanya Allah lah yang berKuasa atas semua hal.
Billahi Taufik Wal Hidayah
πŸŒΎπŸ‚πŸŒΏπŸπŸŒ±πŸ πŸ€πŸ‡πŸπŸŒ½πŸπŸ‚πŸŒΏπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸƒπŸπŸπŸ€πŸŒ±πŸŸπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸ
πŸŒΎπŸ‚πŸŒΏπŸπŸŒ±πŸ πŸ€πŸ‡πŸπŸŒ½πŸπŸ‚πŸŒΏπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸƒπŸπŸπŸ€πŸŒ±πŸŸπŸŒΎπŸŒΏπŸ‚πŸ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar