Selasa, 06 Desember 2011

Note 3 : Nabi Musa Penyejuk mata hati

Nabi Musa
Qur'an Surat Al Qasas / Surat 28 ayat 3 s/d ayat 48

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan benar
untuk orang-orang yang beriman.

Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi
dan menjadikan penduduknya berpecah belah,
dengan menindas segolongan dari mereka,
menghapus anak laki-laki mereka
dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka.
Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu
dan hendak menjadikan mereka pemimpin
dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi),

dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tentaranya
apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.

Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa;

"Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).
Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati,
karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu,
dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir'aun
yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka.

Sesungguhnya Fir'aun dan Haman beserta tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.

Dan berkatalah isteri Fir'aun:
"(Ia) adalah PENYEJUK MATA HATI bagiku dan bagimu.
Janganlah kamu membunuhnya,
mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita
atau kita ambil ia menjadi anak",
sedang mereka tiada menyadari.

Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa.
Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa,
seandainya tidak Kami teguhkan hatinya,
supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).

Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan:
"Ikutilah dia"
Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh,
sedang mereka tidak mengetahuinya,

dan Kami cegah Musa dari menyusu
kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu;
maka berkatalah saudara Musa:
"Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu
ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu
dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".

Maka kami kembalikan Musa kepada ibunya,
supaya senang hatinya
dan tidak berduka cita
dan supaya ia mengetahui bahwa janji Allah itu adalah benar,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya,
Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan.
Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dan Musa masuk ke kota (Memphis)
ketika penduduknya sedang lengah,
maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi;
yang seorang dari golongannya (Bani Israil)
dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun).

Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya,
untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya,
dan matilah musuhnya itu.
Musa berkata:
"Ini adalah perbuatan syaitan
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan
lagi nyata (permusuhannya).

Musa mendoa:
"Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri
karena itu ampunilah aku".
Maka Allah mengampuninya,
sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Musa berkata:
"Ya Tuhanku,
demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku,
aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa".

Karena itu,
jadilah Musa di kota itu merasa takut
menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya),
maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin
berteriak meminta pertolongan kepadanya.
Musa berkata kepadanya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya)".

Maka tatkala Musa hendak memegang dengan keras orang yang menjadi musuh keduanya,
musuhnya berkata:
"Hai Musa, apakah kamu bermaksud hendak membunuhku,
sebagaimana kamu kemarin telah membunuh seorang manusia?
Kamu tidak bermaksud melainkan hendak menjadi orang
yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini),
dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang mengadakan perdamaian".

Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota
bergegas-gegas seraya berkata:
"Hai Musa,
sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding
tentang kamu untuk menghapusmu
sebab itu keluarlah (dari kota ini)
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu".

Maka keluarlah Musa dari kota itu
dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir,
dia berdoa:
"Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu".

Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan
ia berdoa (lagi):
"Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar".

Dan tatkala
ia sampai di sumber air negeri Mad-yan
ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya),

dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu,
dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya).

Musa berkata:
"Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?"

Kedua wanita itu menjawab:

"Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami),
sebelum pengembala-pengembala itu
memulangkan (ternaknya),
sedang bapak kami adalah orang tua
yang telah lanjut umurnya".

Maka Musa memberi minum ternak itu
untuk (menolong) keduanya,

kemudian dia kembali
ke tempat yang teduh
lalu berdoa:

"Ya Tuhanku
sesungguhnya aku
sangat memerlukan sesuatu kebaikan
yang Engkau turunkan kepadaku".


Kemudian datanglah kepada Musa
salah seorang dari kedua wanita itu
berjalan kemalu-maluan,

ia berkata:
"Sesungguhnya bapakku memanggil kamu
agar ia memberikan balasan
terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami".

Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syu'aib)
dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya),
Syu'aib berkata:
"Janganlah kamu takut.
Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu".

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata:
"Ya bapakku
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),
karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita)
ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

Berkatalah dia (Syu'aib):
"Sesungguhnya aku bermaksud
menikahkan kamu
dengan salah seorang dari kedua anakku ini,
atas dasar
bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun
dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun
maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu,
maka aku tidak hendak memberati kamu.

Dan kamu Insya Allah
akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik".


Dia (Musa) berkata:
"Itulah (perjanjian) antara aku dan kamu.
Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan,
maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku (lagi).
Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkan".

Maka
tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan
dan dia berangkat dengan keluarganya,
dilihatnyalah api di lereng gunung
ia berkata kepada keluarganya:

"Tunggulah (di sini),
sesungguhnya aku melihat api,
mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu
dari (tempat) api itu
atau (membawa) sesuluh api,
agar kamu dapat menghangatkan badan".


Maka tatkala Musa sampai ke (tempat) api itu,
diserulah dia dari (arah) pinggir lembah
yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi,
dari sebatang pohon kayu,
yaitu:

"Ya Musa,
sesungguhnya aku adalah Allah,
Tuhan semesta alam.
dan lemparkanlah tongkatmu.

Maka
tatkala (tongkat itu menjadi ular dan)
Musa melihatnya bergerak-gerak
seolah-olah dia seekor ular yang gesit,
larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh.

(Kemudian Musa diseru):
"Hai Musa
datanglah kepada-Ku
dan janganlah kamu takut.
Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.

Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu,
niscaya ia keluar putih
tidak bercacat
bukan karena penyakit,
dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan,

maka yang demikian itu
adalah dua mukjizat dari Tuhanmu
(yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya).
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik".

Musa berkata:
"Ya Tuhanku sesungguhnya aku,
telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka,
maka aku takut mereka akan membunuhku.

Dan saudaraku Harun
dia lebih fasih lidahnya daripadaku,
maka utuslah dia bersamaku
sebagai pembantuku
untuk membenarkan (perkataan)ku;
sesungguhnya aku khawatir
mereka akan mendustakanku".

Allah berfirman:
"Kami akan membantumu dengan saudaramu,
dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar,
maka mereka tidak dapat mencapaimu;

(berangkatlah kamu berdua)
dengan membawa mukjizat Kami,
kamu berdua
dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.

Maka
tatkala Musa datang kepada mereka
dengan (membawa) mukjizat-mukjizat Kami yang nyata,
mereka berkata:
"Ini tidak lain
hanyalah sihir yang dibuat-buat
dan kami belum pernah mendengar
(seruan yang seperti) ini
pada nenek moyang kami dahulu".

Musa menjawab:
"Tuhanku
lebih mengetahui
orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya
dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat.
Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan
orang-orang yang zalim".

Dan berkata Fir'aun:

"Hai pembesar kaumku,
aku tidak mengetahui tuhan bagimu
selain aku.

Maka bakarlah hai Haman
untukku tanah liat
kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang tinggi
supaya aku dapat naik
melihat Tuhan Musa,
dan sesungguhnya
aku benar-benar yakin
bahwa dia
termasuk orang-orang pendusta".

dan berlaku angkuhlah Fir'aun
dan bala tentaranya di bumi (Mesir)
tanpa alasan yang benar
dan mereka menyangka
bahwa mereka
tidak akan dikembalikan kepada Kami.

Maka
Kami hukumlah Fir'aun
dan bala tentaranya,
lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut.
Maka lihatlah
bagaimana akibat
orang-orang yang zalim.

Dan Kami jadikan mereka
pemimpin-pemimpin
yang menyeru (manusia) ke neraka
dan pada hari kiamat
mereka tidak akan ditolong.

Dan Kami ikutkanlah laknat
kepada mereka di dunia ini;
dan pada hari kiamat
mereka termasuk
orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).















































Qur'an Surat Al Qasas / Surat ke 28 ayat 3 s/d 48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar